SOSIALISME
PENGERTIAN DAN SEJARAH SOSIALISME
Istilah sosialisme atau sosialis sering kita dengar dengan beberapa
hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi,
dan negara. Menurut sejarahnya istilah dari sosialisme ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19.
Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut
pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Sedang di
Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun
1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie
Nouvelle. Sosialisme sendiri secara etimologi berasal dari bahasa Perancis,
sosial yang berarti kemasyarakatan. Maksudnya yaitu masyarakat yang berdasarkan
hak milik bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi
tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta
yang hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan
masyarakat. Dalam arti tersebut ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme:
(1) sosial demokrat, (2) komunisme,(3) anarkhisme, dan (4) sinkalisme (Ali
Mudhofir, 1988). Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi
gerakan ini belum berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan abad
19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848), sosialisme itu
(seakan-akan) sebagai faktor yang sangat menentukan jalannya sejarah umat
manusia. Namun sebenarnya penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam
berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua
sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh
tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan
memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka
dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
UNSUR-UNSUR PEMIKIRAN DAN POLITIK SOSIALISME
Sosialisme,
seperti gerakan-gerakan dan gagasan liberal lainnya, hal ini mungkin karena
kaum liberal tidak dapat menyepakati seperangkat keyakinan dan doktrin
tertentu. Apalagi sosialisme telah berkembang di berbagai Negara dengan tradisi
nasionalnya sendiri dan tidak pernah ada otoritas pusat yang menentukan garis
kebijakan partai sosialis yang bersifat mengikat.
Unsur-unsur pemikiran dan politik sosialis yang
rumit dan saling bertentangan dengan jelas tergambar dalam gerakan sosialis
Inggris. Unsur-unsur yang ada dalam gerakan sosialis Inggris adalah: (1).
Agama, (2) Idealisme Etis dan Estetis, (3) Empirisme Fabian, (4) Liberalisme
(Willian Ebenstein,1985:188).
1.
Agama
Dalam buku The Labour Party in Perspective Attles dikemukakan bahwa dalam pembentukan gerakan sosialis pengaruh
agama merupakan yang paling kuat. Inggris pada abad 19 masih merupakan bangsa
yang terdiri para pembaca kitab suci. Didalamnya ia akan menemukan bacaan yang
mendorongnya untuk tampil sebagai pengkotbah doktrin keagamaan di negera ini
dan adanya berbagai ajaran yang dianutnya membuktikan hal ini.
Gerakan
sosialis Kristen yang dipimpin oleh dua orang biarawan yaitu frederich Maurice
dan Charles Kingsley mencapai puncak kejayaannya pada pertengahan abad 19 dan
menjadi sumber penting untuk perkembangan organisasi kelas buruh dan sosialis
kemudian. Prinsip yang menjadi pedoman bagi kaum sosialis Kristen adalah konsep
yang mendasarkan bahwa sosialisme harus dikrestenkan dan kristianitas harus
disosialisasikan.
Adanya
perhatian agama Kristen yang bersifat praktis ini sangat kuat terasa selama
pengaruh terakhir abad 19. Kesungguhan moral dan kejujuran merupakan ciri masa
ini. Agama mengakui kesopanan dan kepercayaan merupakan syarat penting untuk
memperoleh keselamatan. Akan tetapi tetap menekankan pentingnya perbuatan dan
penyelamatan dengan kerja. Banyak pemimpin sosialis dari generasi yang lebih
tua seperti Attlee dan Sir Staffors Cripps dididik dalam suasana dimana agama
mempunyai pengaruh yang kuat.
2.
Idealisme
Etis dan Estetis
Idealisme
etis dan estetis juga menjadi sumber bagi sosialisme Inggris, meskipun
pengaruhnya tidak dapat diukur dalam wujud jumlah suara dan kartu keanggotaan.
Idialisme yang diungkapkan oleh beberapa penulis seperti John Ruskin dan
William Morris bukanlah suatu program politik atau ekonomi, tetapi merupakan
pemberontakan kehidupan yang kotor, membosankan dan miskin di bawah kapitalisme
industri. Berkembangnya kapitalisme di Inggris mungkin menciptakan lebih banyak
keburukan dibanding dengan tempat lain, karena para industriawan Inggris tidak
dapat membayangkan nantinya kapitalisme akan merubah udara dan air yang jernih
dan keindahan wilayah pedalaman Inggris. Mereka juga tidak memperhitungkan
sebelumnya pengrusakan pemandangan kota dan desa tua oleh adanya pemukiman dan
pusat pabrik.
Meskipun
demikian, pemberontakan
estetika dan etika ini membawa pengaruh yang penting dalam mempersiapkan suatu lingkungan
intelektual dimana nantinya sosialisme mendapatkan tanggapan yang simpatik.
3. Empirisme Febian.
Empirisme
Febian mungkin merupakan ciri khas gerakan Inggris. Masyarakat Febian didirikan
pada tahun 1884, mengambil nama seorang jenderal Romawi yaitu Quints Febians
Maximus Constator, Si “pengulur waktu”atau “Penunda”. Motto awal dari
masyarakat tersebut ialah “engkau harus menunggu saat yang tepat, kalau saat
yang tepat itu tiba engkau harus melakukan serangan yang dasyat, sebab jika
tidak, penundaan yang engkau lakukan itu sia-sia dan tidak akan membawa hasil“.
Para
pendiri dan anggota pertama masyarakat Febian adalah George Bernard Shaw,
Sidney dan Beatrice Webb,H.G.Wells dan Grahan Wallas. Dalam penelitian sejarah
tentang landasan yang dilakukan oleh Sidney Webb, seperti dalam buku Febian
Esseye (1889), dapat ditemukan apa yang menjadi filsafat dasar sosialisme. Webb
menganggap sosialisme sebagai hasil yang tidak dapat dielakkan dari
terlaksananya demokrasi secara penuh, tetapi ia menandaskan “ kepastian yang
datang secara bertahap” sangat berbeda dengan kepastian revolusi seperti yang
dicanangkan oleh Marx.
Webb
menekankan bahwa organisasi sosial hanya dapat terbentuk secara perlahan dan
perubahan-perubahan organisasi . Perubahan tersebut akan terjadi dengan adanya
empat kondisi: pertama perubahan itu harus bersifat demokratis , kedua
perubahan itu harus secara bertahap, ketiga perubahan itu harus sesuai dengan
moral masyarakat, keempat perubahan tersebut harus melalui prosedur dan
menggunakan cara damai.
Fabianisme
sering digambarkan sebagai pembaharuan tanpa kebencian, pembangunan kembali
masyarakat perang kelas, emperialisme politik tanpa dogma atau fanatisme.
Meskipun organisasinya kecil, namun masyarakat Febian membawa pengaruh yang
besar. Dalam pemilihan tahun 1945 menampilkan untuk pertama kalinya
pemerintahan Partai Buruh didasarkan pada mayoritas dalam parlemen 229 dari 394
anggota parlemen dari Partai Buruh berasal dari kelompok Febian dan lebih dari
separuh pejabat pemerintah, termasuk Attlee (Perdana Menteri 1945-1951) juga
orang-orang Febian.
4.
Liberalisme
Liberalisme
telah menjadi sumber yang semakin penting bagi sosialisme, terutama sejak
Partai Liberal merosot peranannya di banyak Negara. Di Inggris sebenarnya
Partai Liberal sudah lenyap dan Partai Buruh yang menjadi pewarisnya. Dalam 40
tahun terakhir semakin banyak orang liberal yang menggabungkan diri dengan
Partai Buruh. Apa alasannya ?. Pertama, lenyapnya Partai Liberal Inggris
bukanlah disebabkan kegagalannya ,tetapi hasil yang telah dicapai membuat
kehadiran partai ini tidak diperlukan lagi. Saat ini baik Partai Konservatif
maupun Partai Buruh mempunyai komitmen yang kuat terhadap prinsip liberal yang
menghormati kebebasan individu untuk beribadah, berpikir, berbicara dan
berkumpul. Kedua perdagangan bebas yang merupakan cita-cita yang penting dari
liberalisme Inggris abad 19 tidak muncul lagi sebagai kepentingan politik yang
menggebu-gebu. Baik golongan konservatif maupun golongan Buruh mempunyai
komitmen pada bentuk proteksi tarif tertentu. Orang-orang liberal sendiri juga
sudah menyadari perdagangan bebas tidak penting lagi seperti dulu.
Liberalisme
telah memberikan sumbangan yang cukup besar hal-hal yang berguna bagi
sosialisme Inggris. Karena pengaruh Liberalisme para pemimpin sosialis lebih
moderat dan kurang terpaku pada doktrin serta lebih menghargai kebebasan
individu. Liberalisme telah merubah Partai Buruh menjadi sebuah partai
nasional, bukan lagi partai yang didasarkan pada kelas. Liberalisme juga telah
mewariskan kepada Partai Buruh peran kaum liberal bahwa pembaharuan dapat
dilakukan