Senin, 08 Oktober 2012


Sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
Pesan Kepada Dunia...
            "Kemanusiaan yang adil dan beradab" Berprikemanusiaan, sudah menjadi kata yang sudah tidak asing ditelinga kita, apa itu prikemanusiaan? Apakah maksudnya yaitu "memanusiakan manusia"? Apalagi itu yang namanya memanusiakan manusia? Dari sejarahnya tragedi kemanusiaan telah terjadi dari abad ke abad, dari suatu tempat-ketempat lain, dan dimana-mana. Mulai dari tragedi kemanusiaan genosida, yaitu seperti contoh pembantaian bangsa-bangsa Indian di benua Amerika oleh para penjajah Eropa semenjak tahun 1492, yang hingga zaman sekarang terus saja terdapat tragedi kemanusiaan yang tiada habisnya. Di Indonesia pernah terjadi tragedi Poso yang menyebabkan banyaknya jatuh korban jiwa, yang terjadi dilatar belakangi oleh konflik beragama yang berkepanjangan dan menular hingga menjadi tragedi yang menyesakkan dada. Hingga yang terbaru adalah tragedi penyiksaan dan pembantaian orang-orang muslim, dan orang-orang agama lainnya yang ada di Myanmar. Karena di Myanmar mencoba untuk “membuda-kan” semua orang yang berada di negara tersebut, hingga orang yang menganut selain agama tersebut akan disiksa. Namun tidak hanya itu saja, konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel juga berkecenderungan karena konflik sosial dan agama masing-masing yang saling bertolak belakang satu sama lain. Sekarang Palestina masih “terjajah” oleh keselewenangan bangsa Yahudi yang mengisolasikan negara palestina dari segala aspek.
            Semua tragedi tersebut tidak lain lantaran karena kesengketaan antar agama, ras dan suku yang selalu bermusuhan dan menjadi konflik yang berkepanjangan, dalam hal ini berarti kebutuhan manusia akan toleransi itu sangatlah besar, dan orang-orang pada zaman itu dan zaman sekarang ini memiliki toleransi antar suku, ras dan agama yang sangatlah kurang. Jadi apabila seseorang telah memiliki rasa toleransi yang kuat, maka sudah pasti kejahatan akan kemanusiaan yang dilatarbelakangi oleh persengkaetaan antara agama akan berkurang seiring dengan bertambahnya rasa ketoleransian antar suku, ras dan agama masing-masing.
           Oleh karena sebab itu, ayolah dimulai dari diri kita masing-masing layaknya sebagai pemuda untuk menjunjung rasa kemanusiaan, kita jalin hubungan yang baik antar suku, ras yang beragama dan menciptakan kesinambungan antaranya dalam hal bertoleransi, agar hal-hal yang menyangkut akan tragedi kemanusiaan akan berkurang. Dan mungkin apa yang akan kita lakukan ini akan berimbas kepada negara kita Indonesia, negara-negara lain, dan bahkan seluruh dunia. Dan dengan toleransi ini tak lain adalah untuk saling menjaga hubungan persahabatan antar negara, ras, suku, agama dan atas pribadi manusia itu sendiri.
            Dan Marilah kita berpikir secara logis, kenapa kita harus bermusuh-musuhan? selama damai dan berdampingan dengan aman itu lebih baik untuk diri kita dan orang lain. Jadi yuk kita mulai dari diri kita untuk saling bertoleransi untuk semuanya, baiknya adalah untuk Kita, Indonesia dan Dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar