WAKTU
PUNYA KITA (YANG MUDA)
DAN MEREKA (YANG TUA) PUNYA WAKTUNYA SENDIRI
Waktu punya yang muda? Maksudnya adalah keluangan waktu yang diberikan seseorang sehingga orang tersebut dapat memanfaatkan waktu itu dengan baik. Kita bercermin saja pada orang tua kita, waktu mereka tinggal sedikit, apa yang dapat mereka lakukan disisa waktu hidup mereka? Coba bandingkan dengan diri kita masing-masing yang memiliki waktu yang bisa dilogikan lebih panjang daripada mereka, apa yang kita lakukan, sudahkah lebih bermanfaat? Walaupun waktu mereka tinggal sedikit, namun mereka masih berjuang, berjuang mencari nafkah, mendidik kita, masih mendedikasikan hidupnya dan mungkin masih punya semangat tinggi untuk memajukan bangsa ini. Namun, lagi-lagi karena waktu, waktu mereka tinggal sedikit. Namun dengan sedikitnya waktu itu juga, penulis tidak berpikir bahwa hanya yang muda saja yang bisa. Merekapun selalu ingin berusaha disisa hidup mereka, untuk dapat mewujudkan apa yang mereka cita-citakan dahulu ketika mereka masih kecil dan seumuran dengan kita. Dan tentunya, mungkin orang-orang yang seperti itu adalah orang-orang yang sedang menjabat di pemerintahan. Dan kita sebagai rakyat jangan terlalu berpikir bahwa pekerjaan orangtua-orangtua itu mudah, jangan dikira dengan keputusan-keputusan yang telah mereka lakukan selalu memberatkan rakyat dan berolah tidak adil. Padahal kita tidak tahu sama sekali apa yang mereka perjuangkan, dan pastinya mereka akan berusaha untuk dapat adil, meskipun pada kenyataanya susah dikatakan telah adil dan sebagainya. Namun sudah berhasilkah usaha-usaha para orangtua kita itu?
Ya, tentu saja mereka berpikiran bahwa apa yang mereka usahakan sekarang masih belum menuaikan hasil yang sempurna, karena kondisi bangsa ini masih seperti ini. Tidak banyak yang berubah, palahan kemrosotan moral merajalela, kungkungan politik yang sekarang sudah teranggap sebagai lingkaran setan yang menjangkit negeri ini. Apalagi para politikus yang ribut sendiri antarparpol mereka siapakah yang akan menjadi yang terbaik disini? Partai saya? Calon saya? Mereka saling serang dengan menggunakan media yang mereka kembangkan, yang seharusnya dengan media tersebut dapat ditujukan untuk kemaslahatan masyarakat. Yah mungkin memang karena partai mereka punya kepentingan masing-masing dengan visi dan misinya sendiri-sendiri. Namun kalau boleh penulis berpendapat, bisakah mereka menyatukan visi dan misi mereka? Toh tujuan akhirnya juga sama yaitu untuk menyejahterakan bangsa Indonesia ini bukan? Yah mungkin itu hanya seegelintir pendapat dari penulis. Kembali ke topik, yah kalau sudah begitu, lalu apa yang bisa orangtua-orangtua kita perbuat dikemudian hari? 1 tahun lagi? 2 tahun? 3 tahun? 20 tahun,?30 tahun? Akankah mereka masih memperjuangkan apa yang sekarang mereka perjuangkan? Atau mungkin banyak diantara mereka sudah banyak yang tertelan bumi karena jal telah menjemput mereka dan mendahului kita. Lalu setelah itu?
Mungkin bagi para pembaca sudah tahu, atau bukan mungkin lagi. Namun seharusnya pembaca memang wajib dan telah paham. Apa yang akan dilakukan setelah 2 tahun, 5 tahun, 20 tahun mendatang. Namun sudahkah tersadarkan oleh diri sendiri akan pentinngnya masa depan tersebut? Kungkungan waktu selalu terus menghantui manusia. Kita diharuskan mengejar waktu yang ada demi masa depan yang lebih baik. Padahal itu memang merupakan suatu keharusan, namun pada kenyataannya? Banyak remaja generasi-generasi ini terpengaruh oleh kemajuan dunia teknologi yang sekarang booming dengan social network. Ya termasuk penulis sendiri, ataupun juga dibodohi oleh iklan-iklan yang malah menjerumuskan kita sendiri. Tidakkah itu hanya membuang-buang waktu kita yang berharga ini? Lalu waktu yang akan kita investasikan hari ini dan kemarin akan di taruh dimana? Hari esok adalah milik generasi-generasi impian kita (generasi ini) sudahkah paham akan hal-hal tersebut. Atau hanya sekedar sadar dan paham? Tanpa adanya perubahan? Tak perlulah adanya perubahan yang serempak jika memang itu susah dilakukan. Satu orang dari kita yang sudah berubah dan paham akan hal itu, sudah termasuk kemajuan kok. Mungkin saja dengan satu orang tersebut dapat mempengaruhi generasinya sendiri dan menyadarkan kepada generasi yang lain. "Lawanlah perubahanmu dari diri sendiri, tidak ada yang namanya perubahan tanpa diawali oleh perubahan diri sendiri. Semua ini bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri kok. Tapi untuk bangsa kita dan tanah air kita yang tercinta ini. Jadi berjuanglah demi kemajuan bangsa, negara dan agama. Jangan sampai perjuangan para orang tua yang memperjuangkan bangsa ini terputus di generasi ini. Jadilah generasi impian. I believe it"
Chase your generation to get our future dreams for this nation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar